Sabtu, 07 April 2012

Waktu (Tidak) Akan Menyembuhkan

Ada pepatah mengatakan,”waktu akan mengobati yang terluka.” Semua orang merasakan pedihnya sebuah pengalaman pahit, apakah ditinggal kekasih, dihina orang, bahkan seringkali kematian sesorang yang dekat. Memang kalau dipikir-pikir sesuatu hal yang membuat kita sedih sedikit-sedikit akan berlalu. Namun tidak sedikit orang yang masih sulit melupakan dendam ataupun kenangan buruk. Ada yang berharap bahwa hal itu akan berlalu seiring dengan waktu, namun buktinya banyak yang tidak dapat melupakan insiden yang lalu bahkan menjadi trauma.

Memang benar dengan berjalannya waktu, kesakitan dan kepedihan akan berlalu. Namun hal itu tidak berlaku begitu saja, hal itu berlalu karena Andalah yang membuat keputusan itu. Didalam hidup ini, kita tidak luput dari orang-orang yang menyakiti perasaan kita dan juga tidak luput berbuat salah pada orang lain, baik sepengetahuan kita maupun tanpa sepengetahuan kita. Merupakan hal yang tidak mudah untuk memaafkan seseorang yang pernah bersalah kepada kita namun yang lebih sulit lagi adalah meminta maaf kepada mereka yang pernah kita sakiti.

Sikap memaafkan orang-orang yang pernah bersalah kepada kita adalah sikap yang dimiliki oleh orang-orang berkarakter kuat. Tindakan mamaafkan adalah tindakan dari seseorang untuk melupakan kesalahan orang lain, baik diketahui oleh orang yang kita anggap bersalah ataupun tidak diketahuinya. Dengan memaafkan kita telah meringankan beban, pikiran, tenaga dan waktu kita. Dendam ataupun kebencian adalah sesuatu yang dapat menghambat kemajuan kita. Tindakan memaafkan seringkali jauh lebih bermanfaat bagi si pemaaf dibandingkan bagi yang dimaafkan. Janganlah pasif menunggu dan berharap waktu akan menyembuhkan hati yang terluka, karena Andalah yang berhak mengampuni siapapun yang bersalah kepada Anda. Maafkanlah mereka yang menyakiti hati Anda, dengan melakukan hal ini Anda telah selangkah lebih maju menyongsong hidup yang lebih berharga.

Hal kedua adalah keberanian untuk meminta maaf karena kita melakukan kesalahan. Tindakan ini lebih sulit daripada tindakan yang pertama dan tidak heran orang-orang yang berkarakter lebih kuatlah yang mampu meminta maaf. Banggalah akan diri Anda jika Anda mampu memaafkan orang lain yang bersalah pada Anda dan juga bersiapalah untuk meminta maaf jika Anda yang bersalah.

Tips


Apakah saat ini ada orang yang pernah menyakiti diri Anda? Jika ada, apakah Anda ingin mengambil tindakan untuk memaafkannya? Kedua apakah Anda pernah merasa berbuat salah kepada sesorang yang belum menyatakan permintaan maaf Anda? Jika ya, selesaikanlah masalah itu dengan meminta maaf dan majulah melangkah dalam hidup yang lebih baik lagi.

5 Pembunuh Motivasi

Mau tahu kebiasaan apa saja yang dapat membunuh motivasi bahkan disaat motivasi Anda sedang on fire?, jika sudah datang ke lima pembunuh ini motivasi Anda akan jatuh. Jadi Hati-hatilah dengan 5 pembunuh ini, karena tanpa sadar ia akan mematikan motivasi dalam diri kita dan ”Ketika motivasi dalam diri Anda hilang lenyap, maka sebenarnya Anda sudah mati walaupun hidup ”

1. Mudah puas.
Menginginkan hidup yang hanya "lebih baik" adalah suatu permulaan yang baik, tetapi jika hanya berakhir disitu saja, maka motivasi tidaklah dibutuhkan. Anda harus mempunyai hasil yang jelas yang ingin Anda capai supaya terus bergerak maju, yaitu sebuah target yang sangat spesifik dan jelas yang "hidup" dalam pikiran Anda, sebuah tujuan/mimpi yang dapat Anda lihat, sentuh, dan rasakan. Ingatlah, bahwa pencapaian Anda hari ini harus membawa Anda kepada pencapaian selanjutnya.

2. Mudah kompromi.
Bergerak dari tempat Anda berada menuju ke tempat yang Anda inginkan membutuhkan keberanian dalam menghadapi perubahan, resiko, dan rasa tidak nyaman. Ketika hal-hal demikian muncul ketika kebanyakan orang dalam perjalanan untuk mencapai tujuan hidupnya, kebanyakan orang akan mulai membuat alasan-alasan untuk menghindari tantangan-tantangan yang mungkin timbul. Ketika alasan untuk mundur masuk dalam kepala Anda, motivasi untuk tetap bergerak maju akan hilang. Untuk menghindari jebakan ini, perhatikan alasan-alasan menghambat apa yang sering muncul dan paksa diri Anda untuk membuktikan bahwa alasan-alasan Anda tersebut salah!.

Hadapi dengan Senyuman



Masalah dan kejadian sehari-hari kadang membuat kita melupakan senyuman. Kesibukan pekerjaan, dikejar deadline, dikejar target, bersinggungan dengan teman sepekerjaan, tetangga dan keluarga membuat kita marah dan jika tak bisa melampiaskan kemarahan paling kita bungkam atau memasang muka cemberut seolah mengajak "perang" pada siapa saja yang ada didekatnya hingga tak jarang pula akibat dari kemarahan itu muncul emosi yang berlebihan hingga melupakan akal sehat yang bisa mengakibatkan kita bertindak emosional pula yang kadang malah membawa kita pada masalah lain yang lebih besar.

Sulit rasanya untuk tersenyum saat masalah datang, padahal disaat seperti itu kejernihan dalam berpikir dan bertindak mutlak diperlukan dalam menghadapi setiap permaslahan hidup. Berusaha untuk selalu tersenyum kala menghadapi semuanya merupakan cermin ketegaran seseorang. Kalaupun tidak mampu tersenyum di bibir, mencoba untuk tersenyum dalam hati ternyata ampuh untuk meredam emosi dan dapat membuat kita selalu terlihat tegar karena dari hati yang tegar akan nampak pula ketenangan yang bisa dipancarkan keseluruh tubuh kita.

9 Tips Agar Hidup Lebih Bahagia



1. Janganlah Takut dan Khawatir
• Perasaan takut dan khawatir merupakan pikiran kita yang paling tidak produktif. Sebagian besar hal-hal yang kita khawatirkan atau takutkan tidak pernah terjadi. Jadi untuk apa kita khawatir dan takut?

2. Janganlah Pernah Menyimpan Dendam
• Dendam adalah hal terbesar dan akan menjadi beban terberat jika kita menyimpannya di dalam hati. Maukah anda membawanya sepanjang hidup? …. Saya rasa tidak. Jangan sia-siakan energi kita dengan menyimpan dendam, sudah pasti tidak ada gunanya. Gunakanlah energi kita tersebut untuk hal-hal yang positif.

3. Fokuslah Pada Satu Masalah
• Jika kita memiliki beberapa masalah, selesaikanlah masalah kita satu per satu. Jangan terpikirkan untuk menyelesaikan masalah secara sekaligus karena justru akan membuat kita semakin stress.


Statistik